VIONA GRAFIKA


 

5 Periode Hasrizal: Jejak Panjang Politik untuk Kota Dumai


Foto: dok. Redaksi

PORTALKEKINIAN.COM - Hasrizal menapaki perjalanan panjang dunia politik Kota Dumai selama lima periode sebagai anggota DPRD, membentuk pengalaman dan pemahaman yang mendalam terhadap persoalan daerah yang terus berkembang dari waktu ke waktu.

Hasrizal merupakan politisi senior Kota Dumai yang telah menjalani lima periode sebagai anggota DPRD Kota Dumai, terdiri dari dua periode melalui Partai Buruh dan tiga periode melalui Partai Amanat Nasional (PAN).

Selama masa pengabdiannya, Hasrizal terlibat langsung dalam dinamika pembahasan kebijakan daerah serta proses penyerapan aspirasi masyarakat di berbagai wilayah Kota Dumai.

Perjalanan politik tersebut berlangsung lintas periode pemerintahan, melewati berbagai fase pembangunan dan perubahan sosial yang terjadi di Kota Dumai.

Seluruh aktivitas politik dan pengabdian Hasrizal terfokus di Kota Dumai, kota pesisir yang tumbuh menjadi wilayah strategis dengan kompleksitas persoalan perkotaan yang khas.

Pengalaman panjang tersebut membentuk cara pandang Hasrizal terhadap politik sebagai sarana pengabdian. Ia menilai bahwa memahami persoalan daerah memerlukan kedekatan langsung dengan masyarakat serta kesinambungan dalam mengikuti proses kebijakan.

“Pengalaman mengajarkan saya bahwa persoalan kota tidak bisa dilihat sepotong-sepotong. Ia harus dipahami sebagai satu kesatuan perjalanan,” ujar Hasrizal dalam refleksi perjalanannya.

Hasrizal menjalani perannya dengan mengikuti proses kelembagaan secara berkelanjutan, mulai dari pembahasan anggaran, legislasi daerah, hingga dialog bersama masyarakat. Dari proses tersebut, ia menyerap berbagai persoalan yang kemudian menjadi bahan pemikiran untuk arah masa depan Kota Dumai.

Perjalanan Politik Hasrizal 

Lima periode di lembaga legislatif bukan sekadar catatan waktu, melainkan perjalanan yang penuh dinamika. Hasrizal menyaksikan bagaimana Kota Dumai bergerak, tumbuh, dan menghadapi tantangan di setiap masanya. Ia berada di ruang-ruang pengambilan keputusan ketika kebijakan dibahas, sekaligus di tengah masyarakat saat dampaknya dirasakan.

Dua periode awal bersama Partai Buruh membentuk sensitivitasnya terhadap isu-isu ketenagakerjaan dan masyarakat lapisan bawah. Sementara tiga periode bersama PAN memperluas perspektifnya terhadap pembangunan daerah dan tata kelola pemerintahan. Perbedaan fase politik tersebut menjadi bagian dari proses pembelajaran yang berkesinambungan.

“Politik bagi saya adalah proses belajar tanpa henti. Semakin lama dijalani, semakin terasa bahwa mendengar jauh lebih penting daripada sekadar berbicara,” tuturnya.

Hasrizal memahami bahwa persoalan Kota Dumai tidak berdiri sendiri. Pertumbuhan ekonomi, pelayanan publik, dan kesejahteraan masyarakat saling terkait dan membutuhkan pendekatan yang hati-hati serta berkelanjutan. Pengalaman panjang itulah yang kemudian melahirkan gagasan dan pandangan mengenai perlunya perubahan yang terukur bagi masa depan kota.

Kini, dengan bekal pengalaman tersebut, Hasrizal memilih untuk tetap hadir dalam ruang pemikiran publik, membawa konsep perubahan yang berangkat dari perjalanan panjang, bukan dari retorika sesaat.

“Perubahan tidak selalu harus keras dan tergesa. Ia bisa tumbuh dari pemahaman, pengalaman, dan niat baik untuk menjaga kota ini tetap berjalan ke arah yang lebih baik,” kata Hasrizal.

Dengan perjalanan panjang yang telah dilalui, Hasrizal menjadi salah satu figur yang merekam dinamika politik Kota Dumai dari dekat. Lima periode pengabdian memberinya ruang untuk belajar, memahami, dan merefleksikan berbagai persoalan yang dihadapi kota ini. 

Di tengah perubahan zaman dan tantangan pembangunan, pengalaman tersebut menjadi modal penting dalam merumuskan pandangan tentang masa depan Dumai. Sebuah kota yang terus bergerak dan membutuhkan keberlanjutan dalam setiap langkah perubahannya.

Catatan Redaksi : 

Narasi ini disusun oleh Tim Redaksi Portalkekinian.com 

Posting Komentar

0 Komentar