![]() |
| Iskandar, setelah ditemukan dan dibawa warga setempat ke Puskesmas Kedaburapat untuk mendapatkan perawatan medis, Senin (22/12/2025). (foto: ist) |
PORTALKEKINIAN.COM – Warga Desa Tanah Merah, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, sempat digemparkan dengan kabar hilangnya seorang nelayan yang tengah bekerja di laut pada malam hari.
Dari Informasi yang dirangkum GoRiau.com, nelayan tersebut diketahui bernama Iskandar (44), yang dilaporkan menghilang sejak Minggu malam (21/12/2025) dan baru berhasil ditemukan keesokan paginya dalam kondisi selamat, setelah berjuang bertahan hidup dengan mengapung di laut selama beberapa jam menggunakan life jacket.
Peristiwa itu bermula saat Iskandar bersama rekannya, Amang, melakukan aktivitas pembangkitan gumbang di wilayah perairan Senyongkung pada Minggu malam sekitar pukul 23.00 WIB hingga dini hari pukul 02.00 WIB. Setelah menyelesaikan pekerjaan, keduanya beristirahat dengan tidur di lokasi.
Namun, suasana mendadak berubah mencekam ketika Amang terbangun pada waktu subuh, Senin (22/12/2025) sekitar pukul 05.30 WIB, dan mendapati Iskandar sudah tidak berada di tempat istirahat.Upaya pencarian awal langsung dilakukan di sekitar lokasi, namun hasilnya nihil.
Kabar hilangnya Iskandar pun cepat menyebar dan membuat keluarga serta warga Desa Tanah Merah diliputi kecemasan. Pencarian kemudian dilanjutkan oleh pihak keluarga dibantu warga setempat dengan menyusuri perairan tempat korban terakhir terlihat.
Setelah beberapa jam pencarian, sekitar pukul 10.00 WIB, Iskandar akhirnya ditemukan oleh Ari, adik iparnya, dalam kondisi terapung di tengah laut. Saat ditemukan, korban tampak sangat lemah akibat kelelahan dan dinginnya air laut, namun masih dalam keadaan sadar. Berdasarkan perkiraan, Iskandar telah mengapung di laut selama kurang lebih lima jam, dan keberadaan life jacket yang dikenakannya menjadi faktor utama yang menyelamatkan nyawanya.
Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Meranti, M. Khardafi, melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Ardath, S.IP, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyampaikan bahwa setelah ditemukan, korban langsung dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Kedaburapat untuk mendapatkan perawatan medis guna memastikan kondisi kesehatannya stabil setelah cukup lama terpapar air laut.
"Setelah menerima laporan adanya nelayan hilang sekitar pukul 08.00 WIB, kami langsung berkoordinasi dengan pihak desa serta Bhabinkamtibmas setempat. Tim BPBD bersama Basarnas kemudian berangkat menuju lokasi sekitar pukul 09.00 WIB. Namun di tengah perjalanan kami mendapat informasi bahwa korban telah ditemukan dan sudah dibawa ke Puskesmas Kedaburapat, sehingga tim langsung mengalihkan tujuan ke puskesmas untuk memastikan kondisi korban," ungkap Ardath.
BPBD Kabupaten Kepulauan Meranti kembali mengingatkan para nelayan untuk selalu meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di laut, terutama ketika bekerja pada malam hari. Kondisi cuaca yang tidak menentu, minimnya pencahayaan, serta risiko kelelahan dinilai dapat meningkatkan potensi kecelakaan laut apabila tidak diantisipasi dengan baik sejak awal.
"Penggunaan alat keselamatan seperti life jacket merupakan hal yang wajib dan tidak boleh diabaikan oleh para nelayan. Alat keselamatan tersebut terbukti mampu menyelamatkan nyawa dalam kondisi darurat, terutama ketika nelayan terjatuh ke laut atau mengalami kecelakaan saat bekerja jauh dari daratan," ingatnya. (*)
Sumber: Goriau.com

.jpeg)
0 Komentar