VIONA GRAFIKA


 

Stok Pangan Aman Jelang Nataru, Badan Pangan Antisipasi Gejolak Harga



PORTALKEKINIAN.COM – Badan Pangan Nasional memastikan ketersediaan pangan secara nasional dalam kondisi aman menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Namun demikian, pemerintah meminta kewaspadaan terhadap pasokan komoditas hortikultura, khususnya cabai, akibat faktor cuaca dan menyebabkan sebagian petani tidak melakukan panen cabai. Sehingga dikhawatirkan akan mengurangi pasokan cabai di pasar.

Menurut  Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Badan Pangan, Maino Dwi Hartono, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru) dengan kementerian/lembaga terkait untuk memastikan ketersediaan bahan pangan dan bahan pokok tersedia di setiap wilayah.

"Menyambut Nataru khususnya sekaligus bersamaan dengan libur nasional anak sekolah, secara nasional ketersediaan pangan kita secara neraca cukup tersedia, namun ada beberapa pangan tertentu seperti tanaman hortikultura perlu waspada," ujarnya, dalam rakor inflasi, Senin (22/12/25).

Maino Dwi Hartono melanjutkan, ada beberapa langkah yang harus dilakukan pemerintah daerah jelangan HBKN Nataru 2025/2026, diantaranya menjamin ketersediaan dan kecukupan pasokan pangan dengan memastikan stok komoditas strategis dalam keadaan aman, dan mengantisipasi wilayah defisit dan peningkatan permintaan musiman.

Kemudian, menjaga stabilisasi harga melalui intervensi pasar melalui gerakan pangan murah, maupun penyaluran cadangan pangan pemerintah.

Selanjutnya, menjaga kelancaran distribusi dan logistik, melalui upaya pengamanan jalur distribusi pangan selama periode libur panjang, antisipasi hambatan transportasi dan cuaca ekstrem, serta prioritaskan distribusi ke daerah terpencil dan yang terdampak bencana.

"Diperlukan penguatan monitoring koordinasi dan pengawasan monitoring harian harga dan stok pangan, pengawasan terhadap penimbunan dan spekulasi harga, serta penguatan peran Satgas pangan dan koordinasi lintas OPD," ujarnya.

Ditambahkannya, usai rakor menyambut Nataru, seluruh asosiasi dan pelaku usaha sepakat untuk mematuhi Harga Eceran Tertinggi (HET) dan bekerja sama dengan pemerintah dalam menjaga stabilitas pangan khususnya menjelang Nataru.

Kata dia, apabila ditemukan ketidakwajaran harga di lapangan, agar pelaku usaha dapat melaporkan langsung kepada hotline Menteri Pertanian "Lapor Pak Amran".

Tidak hanya itu, lanjutnya,  memaksimalkan peran BUMN dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan menjelang Natal dan Tahun Baru juga dilakukan.

"Kita menyambut baik Permendag terkait dengan alokasi 32 persen minyakita melalui BUMN, Bulog maupun BUMN Pangan yang akan berlaku mulai 2026. Mudah-mudahan dengan Permendag tersebut minyakita dipasaran sama-sama kita pastikan dijual maksimal," tutupnya. (rls/mcr)

Editor: Hasan 

Posting Komentar

0 Komentar